Minggu, 20 November 2011

Janjimu Padaku

Sungai yang jernih mengalir , Rumput yang hijau menghampar luas , angin bergerak kearah ku, menggerakkan rambutku yang panjang , dengan lembut Faiz menyikapkan poniku yang menutupi mataku karna hembusan angin. Aku bahagia , aku dapat menikmati pemandangan Seindah ini dengan orang yang sangat aku cintai
“kau tau Hana ? ini tempat yang sangat aku sukai “ ujar Faiz padaku
“Bagaimana kau bisa tau tempat seindah ini ?” tanyaku penasaran
“ Saat aku berkemah kelas 1 SMP , dan aku pernah berjanji aku akan mengajak orang yang ku Cintai nanti ke tempat ini “
“benarkah itu ?” tanyaku lagi
“iya, dan orang itu adalah kau “ ujar faiz sambil mengusap rambutku . Faiz adalah orang yang sangat berarti buatku , dia selalu bisa menenangkan hatiku yang gundah senyumnya tawanya tak pernah lepas dari pikiranku
“gimana kalo kita buat janji suci disini ?” seru Faiz semangat , membuatku menoleh menatap wajahnya
“janji?”
“ya , janji, baiklah , ...” Faiz mulai menarik nafas panjang “wahai rerumputan , sungai , awan dan juga langit , aku Faiz berjanji akan selalu mencintai Hana dengan setulus hati dan akan selalu mencintai hana suka maupun duka , apa kau percaya akan janjiku hana ?” Teriak Faiz menyebutkan janjinya padaku . aku kembali menatap Faiz
“ya, aku hana , percaya akan janjimu Faiz , aku akan selalu mencintaimu “ teriakku dengan semangat , kami berdua saling pandang dan tertawa .  Janji suci yang dibuat tepat satu tahun yang lalu . apakah janji itu masih berlaku atau tidak aku tak tahu . Sudah satu bulan ini sikap Faiz berubah . Dia yang dulu perhatian sekarang seakan tak menghiraukan aku sudah satu bulan ini Faiz jarang menghubungiku , setiap kali aku ajak ketemu alasannya sibuk untuk buat sekripsi kuliah , aku tau dia sudah semester lima , sudah harus menyusun sekripsi , tapi entah mengapa  ia selalu tak punya waktu untukku , aku bingung kenapa sikapnya berubah
TOK TOK TOK lamunanku buyar ketika seseorang mengetuk pintu kamarku
“Non Hana ...”  panggil Bi Ina dari luar
“ya Bi, tunggu sebentar “ aku turun dari tempat tidurku melangkah membukakan pintu kamar
“ada apa bi ?”
“itu non ada Den randi di bawah non “
“ooo ya bi , suruh tunggu dulu ya bi , aku mau gantu baju dulu “
“baik non” aku segera mengganti pakaian , rencananya kali ini aku aku sama randi sahabatku dari kecil , mau menjemput mama ke bandara . Aku dan Randi sudah bersahabat sejak kecil  , Ia selalu menemaniku saat Faiz tidak ada , Randi selalu memberiku semangat , dulu pernah saat aku pentas drama waktu SMP ia memberiku support , kebetulan aku berperan menjadi seorang putri sedangkan dia adalah robbert si manusia kelinci . Saat itu sepatuku kekecilan dan membuat kakiku lecet , aku tak kuat , akupun hampir terjatuh , dengan sigap randi masuk ke panggung dan menyelamatkan aku , padahal disekenario tidak ada adegan itu , semua penonton tertawa dan bertepuk tangan . kejadian yang terjadi sekitar 5 tahun yang lalu itu sering membuat kami tertawa saat mengingatnya
“wuihhh ckckckckck , Nyonya Faiz cantik sekali .. “ ledek Randi saat aku melangkah turun dari tangga untuk menemuinya
“apa apaan sich ? udah ah ayo berangkat bentar lagi mama udah mau take off” Jawabku mengalihkan pembicaraan dan menarik tangan randi masuk kedalam mobil
“mmm , koq murung ?” tanya Randi saat di jalan menuju bandara
“mmm, tidak ada apa apa “
“halllah .. jujur aja sama aku , cerita donk “ujar Randi sambil terus fokus di belakang kemudi
“pokoknya gak ada apa apa “ bentakku kesal karena randi yang slalu mendesakku untuk cerita ,
“mmm ya udah kalo gitu “
Sebenarnya aku ingin curhat dengan randi , tapi aku takut menyusahkan Randi , Ia sudah terlalu sering  membantuku , apalagi ini masalah pribadiku
                                    Aku dan randi telah sampai dibandara . Tak sengaja saat berjalan di koridor bandara aku menabrak salah seorang wanita yang terlihat baru selesai take off
“maaf mbak ...” Aku membantu mengambilkan tasnya yang jatuh
“ah tidah apa apa “ Jawb wanita itu , dilihat dari cara bicaranya sepertinya wanita itu berasal dari surabaya
“mbak , maafin teman saya ya mbak” Ujar Randi
“oh ya gak apa apa , kalian mau berangkat kemana ? “
“ gak  mbak , ini mau jemput orang tua , mbak mau pulang kemana ? “ tanyaku lagi
“mm kedaerah klaten “
“sama dong mbak, gimana kalo nanti pulangnya bareng sama aku ?” aku mencoba menawarkan untuk ikut denganku sebagai tanda maaf
“oh gak usah , kebetulan saya dijemput pacar saya , itu dia orangnnya “ jawab perempuan itu menunnjuk seorang laki laki yang berjalan kearah kami , aku tertegun melihat laki laki itu , seperyinya aku mengenalnya
“Faiz ?” ucapku kaget , bagaimana tidak ternyata wanita yang ada di hadapakanku ini adalah pacar Faiz
“sayang ...” sapa gadis itu memeluk Faiz , aku terdiam aku tak bisa berkata apa apa lagi , aku tak percaya Faiz bisa berbuat setega ini kepadaku , rasanya sakit benar benar sakit , aku menoleh kearah Faiz , Faiz juga menatapku aku tahu sekali kalau faiz ingin menjelaskan semuannya padaku , tapi menurutku itu tidak perlu semuanya sudah jelas untukku , aku menoleh ke arah randi , Randi terlihat marah dengan sikap Faiz , aku melihat Randi menggenggam tangannya mencoba untuk menahan emosinya
“faiz ?” tanyaku tak percaya
“oh , kalian kenal ?” tanya gadis yang ternyata pacar Faiz itu
“ya iya lah mbak , temen saya ini .....” belum selesai Randi melanjutkan kata kata nya , aku menginjak kaki Randi agar Randi tak mengatakan hal yang sebenarnya
“iya , kebetulan dia kakak senior di kampusku”jawabku menutupi semua yang terjadi
“iya , kami Cuma teman satu kampus “ Ujar faiz juga menutupi yang sebenarnya
“ayo Randi kita kedalam , jemput mama”  aku menarik tangan Randi , aku tak kuat berlama lama menyaksikan semuannya , airmataku seakan tak bisa di bedung lagi
“Hana ! hal ini tak bisa dibiarkan , Faiz harus merasakan sakit yang kau rasakan !” Randi melepaskan tanganku dan berjalan menemui Faiz dan gadis itu yang sedang menuju keparkiran
“jangan Randi !” teriakku menghalangi , namun kata kata ku seakan tak di dengarkan ,Faiz terus melangkah menuju parkiran
BUUUKKK! Pukulan Randi mendarat di pipi kanan Faiz
“bajingan kau Faiz !” bentak Randi
“apa maksudmu !” bentak faiz memegangi pipi kanannya
“ini pukulan untuk orang yang menyakiti Hana !”
“sudah sudah” gadis yang belum ku ketahui namanya itu mencoba melerai Faiz dan Randi , akupun tak tinggal diam , aku berlari menuju parkiran
“sudahlah Randi , ayo kita pergi  “ aku menarik tangan Randi meninggalkan faiz dan wanita itu
“awas kau Faiz !” Randi masih terlihat emosi


                        Aku duduk melamun di bangku taman rumahku , aku masih memikirkan kejadian kemarin ,aku tak percaya Faiz tega melakukan ini , hatiku benar benar sakit
“Hana !” Terdengar suara Randi menghampiriku
“Randi?” aku menoleh kearahnya
“mmmm, daripada kamu melamun , ayo ikut aku !”
“kemana ?”
“pokoknya ayo ikut aja “ randi menarik tanganku
Randi melepaskan tangannya yang menutup mataku , aku terkejut Randi membawaku ketempat aku dan Faiz pernah mengucap janji . Aku menangis , aku tak kuat membendung airmataku lagi , Randi memelukku membiarkan airmataku menetes dipelukkannya
“Hana , menangislah , kalau itu membuatmu lega “ Ujar randi mengusap rambutku
“aku tau , Faiz penah mengucap janjinya kepadamu disini , dan sekarang aku ingin berjanji untuk menggantikan Faiz di hatimu “
“apa maksudmu Randi ?” tanyaku tak mengerti
“aku mencintaimu Hana sedari kita SMP “ aku diam , aku tak tau harus berkata apa , aku ingin Randi selalu menemaniku
“bagaimana ? kau mau ?” tanya Randi lagi . aku sempat bingung harus menjawab apa . Aku tak bisa langsung melupakanfaizbegitu saja , tapi untuk apa aku masih mengingat orang bajingan seperti dia
“maaf aku tak bisa Randi “
“jadi kau menolakku ?”
“aku rasa , kau tak pantas menjadi sahabatku lagi “ jawabku pelan
“lantas aku siapa ? “
“orang yang akan menemaniku selamanya “
“benarkah itu?” kau menerimaku Hana ?”
“Mungkin”
“Horeeeeee” randi melocat Girang dan lansung memelukku “Hana , aku janji padamu aku akan selalu mencintaimu “ teraknya sekuat tenaga , aku tersenyum sekarang aku telah menemukan orang yang sungguh sungguh mencintaiku
Aku berharap cinta yang di berikan Randi akan selalu menemani hari hariku dan aku percaya ini adalah jalan hidup yang terbaik yang sudah ditentukan tuhan untukku

THE END


0 komentar:

Posting Komentar

Search

 
All About Satrio's Family Blogger Template by Ipietoon Blogger Template