Senin, 20 Februari 2012

Kekasih gelapku

                              
                Bunyi dering jam beker memaksaku untuk bangun dari mimpi indahku , dengan lunglai aku turun dari pembaringan menyambut handuk yang tergantung di balik pintu kamarku , sebuah handuk yang terlihat kusam karena belum pernah ku cuci sampai saat ini, handuk itu pemberian dari Shanti seorang wanita yang sedang dekat denganku di kampus saat aku  menuju kamar mandi kampus setelah selesai latihan futsal. Banyak temanku yang sirik dan iri karena aku berhasil dekat dengan Shanti , maklum Shanti termasuk cewek populer di kampusku.
“Kamu ini , sudah punya tunangan kok masih nyoba deketin cewek lain , gak takut ketahuan Lisa ?” Ujar Joe salah seorang temanku saat aku menuju mobilku  di parkiran . Mendengar penuturan Joe aku terdiam , apa yang dikatakan Joe benar , seharusnya aku tak memberi harapan kepada Shanti .  Tapi aku tak mungkin menjahui Shanti begitu saja , itu pasti akan membuat hubungan pertemanan kami berantakan , dan pasti Shanti membenciku . Terlebih jika Lisa tau tentang ke akraban aku dengan Shanti. Memang aku bisa dengan leluasa mendekati Shanti karena Lisa tidak berada satu kampus denganku . Namun tak dapat aku pungkiri lagi , kini tumbuh rasa cintaku terhadap Shanti , entah kenapa aku merasa nyaman ketika berada di sampingnya .
                                Air pun mulai mengguyur membasahi  seluruh tubuhku , aku mengusap tubuhku dengan sabun hingga bersih . Aku kembali terbayang akan wajah Shanti , wajahnya yang manis dan senyumnya yang lebar menghiasi pikiranku , aku semakin tak sabar berangkat ke kampus untuk bertemu dengannya. Sekitar 45 menit aku bersiap siap , aku keluar kamar dengan gembira  , sebuah tas ransel menghiasi punggungku . Di ruang makan tampak mama dan papa mengoleskan selai di roti mereka , dengan perasaan senang aku melangkah ke arah meja makan .
“ Udah mau berangkat ?” tanya papa yang masih mengoleskan selai kacang di roti tawar miliknya.
“ Sarapan dulu , nanti magh kamu kambuh lagi loh !” ujar mama memperingatkan . Begitulah mama , ia sangat memperhatikan pola makanku , karena ia takut sekali penyakit magh ku kambuh . Jika penyakitku kambuh mungkin tak bisa di bayangkan bagaiman keadaanku saat itu .
“Gak usah ma , pa , Bayu berangkat sekarang aja , naNti Bayu sarapan di kantin aja .“ Aku menyeruput susu coklat yang mama buatkan untukku , lalu mencium ke dua tangan orang tuaku .
“Ma , Pa , Bayu pergi dulu  , assalamualaikum “ Ucapku melangkah keluar rumah.
“Waalaikumsalam , hati hati ya bayu “ Jawab orang tuaku .
                                Aku melajukan mobilku menuju kampus , tak sampai setengah jam aku sudah sampai di kampus . Kampus tampak sepi hanya ada beberapa mobil dan motor yang terpakir di parkiran , mungkin aku datang terlalu pagi hari ini , jadi dengan leluasa aku dapat memilih tempat parkir untuk mobil Toyota Vios milikku . Aku melirik ke arah pintu kampus , aku melihat mobil BMW milik Shanti berhenti tepat di depan pintu , tak lama kemudian Shanti keluar  dari pintu tengah , setelah Shanti hilang di balik pintu kampus , mobil itu kembali melaju meninggalkan kampus yang masih tampak lenggang dan sepi . Melihat itu aku langsung berlari masuk ke kampus untuk melepaskan rinduku kepada Shanti.
                                Langkahku aku jaga agar tak terdengar oleh Shanti , ketika jarakku dengan Shanti sudah mulai dekat , aku langsung memeluknya dari belakang . Dengan kaget Shanti menoleh ke arahku yang masih memeluknya .
“Duh, Bayu , kamu ngagetin aja “ ujarnya melepaskan belitan tanganku di pinggangnya . Ia pun bebalik ke arahku .
“Hehehehe , Aku kangen sama kamu “  Ujarku dengan mesra memeluk tubuhnya .
“Aku juga “ Jawabnya lirih , lalu melepaskan pelukanku .
“Ke kantin yuk , aku belum sarapan nich “ Ajakku sambil mengedipkan mata menggodanya .
“Mmmm Ayo .... “ Jawabnya menggandeng tanganku dam menuju ke arah kantin .
                                Sesampainya ke kantin kami duduk di kursi yang berada agak sudut di kantin , ia meletakkan tasnya di kursi yang berada di sampingnya , aku pun memutuskan duduk di bangku yang berada di hadapannya , agar aku bisa memandanginya dengan jelas . Melihat aku yang sedari tadi memandanginya membuatnya salah tingkah dan tersenyum ke arahku . Aku meraih tangannya yang ada di atas meja dan mengenggamnya erat.
“Aku mencintaimu “ Ujarku lirih menatap wajahnya yang ayu .
“Aku juga mencintaimu “ kami pun saling pandang , tiba tiba kami di kejutkan dengan kehadiran ibu kantin dengan sebuah nampan yang berisi dua mangkok  bakso dan dua gelas es jeruk yang sangat menggugah selera , apalagi kebetulan perutku sudah keroncongan sedari tadi .
“Makasih Bu ... “ kata Shanti tersenyum ke arah ibu kantin yang meletakkan bakso dan es jeruk di atas meja . Aku memandangi Shanti dengan seksama , ternyata dia bukan hanya cantik tetapi sangat baik. Setelah ibu kantin pergi aku kembali menggenggam tangannya .
“Apa , kau mau jadi pacarku Shanti “ Ujarku pelan ingin mengakhiri hubungan TTM yang selama ini aku jalani dengannya .
“Tapi , Bukankah kau sudah punya pacar Bayu  ? “ Tanya Shanti menunduk tak mau menatap wajahku.
“Iya , kau benar , tapi jujur aku mencintaimu Shanti , ku mohon jadilah pacarku , karna aku tak mau kehilanganmu “ Aku semakin erat menggenggam tangannya
“Maksudmu aku jadi pacar simpananmu ?”
“Ya , jika kau mencintaiku pasti kau mau menjalani ini Shanti “ Aku mencoba membujuknya agar ia mau menerima cintaku . Ia terdiam sejenak menunduk , aku tahu mungkin ini susah diterima olehnya dan aku rasa ia perlu waktu untuk memikirkan ini .
“Ya sudah , kau tak perlu menjawabnya sekarang , ayo kita makan dulu sebelum baksonya dingin “ Ujarku meraih sendok dan garpu yang sudah dari tadi berada di hadapanku untuk di gunakan .
“Baiklah ,aku mau menjadi pacarmu “ Kata kata Shanti membuatku tersentak tak percaya, apakah ini mimpi ?
“Benarkah ?”
“Ya “ jawab Shanti dengan pasti .
“Makasih sayang “ Ujarku gembira dan langsung menyantap Bakso yang terlihat sudah agak dingin .
                                Hari hariku di kampus terus aku jalani bersama Shanti , walaupun Shanti selalu menemaniku , namun rasa cintaku terhadap Lisa tak akan pernah berkurang , aku salut kepada Lisa yang setia menjaga cintanya untukku , meski laut memisahkan jarak aku dan Lisa , tapi Ia tetap setia menjaga perasaan cintanya padaku . Waktu terus berjalan hingga tak terasa hampir dua tahun aku menjalani hubungan gelapku dengan Shanti tanpa Lisa ketahui .Dan sekarang aku sudah bekerja di perusahaan orang tuaku , namun Lisa masih berada di jogja dan juga bekerja di perusahaan terkenal disana . Hampir setiap hari aku mendengar celotehan nasihat dari teman temanku untuk menyelesaikan perselingkuhan ini .
“Kau tidak takut jika ke dua wanita itu kau sakiti , kau harus punya komitmen Bay , kau harus pilih salah satu dari mereka !apa kau sama sekali tak menghargai kesetiaan Lisa saat ini ? apalagi Minggu depan Lisa akan pulang ? apa kau tidak takut dia kecewa ?” Ujar Joe sedikit emosi ketika aku mengajaknya datang ke cafe untuk menyelesaikan problemku kali ini.
“Iya , aku tahu Joe , apa yang harus aku lakukan sekarang ?”Tanyaku menaruhkan kopiku kembali ke atas meja .
“Kau harus pilih salah satu dari mereka , Jika kau memilih Shanti sebaiknya kau putuskan hubunganmu dengan Lisa , tapi kalu sebaliknya , kau harus memutuskan Shanti “ Joe kembali menyeruput kopinya , mencoba menurunkan emosinya menghadapi problemku ini .
                                Aku menatap sekeliling cafe yang penuh dengan gemerlapan lampu yang cukup terang. Dari pintu masuk tampak Shanti yang berjalan menuju mejaku , aku memang sedang menunggu Shanti.
“Haii sayang ada apa ? “ Ia menyambutku mesra, namun aku hanya menyambutnya dengan tatapan biasa.
“Mas , Cappucino Ice nya satu lagi ya “ seruku kepada seorang pelayan yang lewat disamping mejaku .
                                Aku masih diam seribu kata , hingga tak lama kemudian seorang pelayan datang dengan minuman yang ku pesan tadi .
“Sebenarnya , aku sangat berat untuk mengatakan ini . Tapi ini semua ku lakukan demi kebaikanmu, mulai sekarang kita akhiri hubungan kita , apa lagi kau tahu bulan depan aku akan menikah dengan Lisa “ Kataku mencoba mengungkapkan perasaanku pada Shanti sekarang .
“ Jadi , kau ingin mengakhiri hubungan kita ?” tanyanya terkejut tak percaya,jelas sekali dari matanya ia sangat kecewa denga keputusanku , tampak airmata menetes mebasahi pipinya .
“Ya “
“Kau kejam Bayu ! Kau memulai semua ini dan seenaknya menyelesaikannya ! Aku menyesal menerima cintamu dua tahun yang lalu Bay ! “ Ia bediri dari kursinya dan menyiramkan minumannya kearahku , serontak bajuku basah dan kotor , namun aku hanya diam . Aku merasa aku lah yang salah aku pantas mendapatkan siraman minuman darinya .
“Maafkan aku Shan , aku lakukan ini untuk kebaikanmu “
“Salah , ini semua bukan untuk kebaikanku tapi kebaikanmu ! “ Shanti tampak marah besar dan langsung meninggalkanku yang masih tertunduk lesu di meja .
                                Sejak hari itu , aku tak dapat menghubungi Shanti lagi . Nomor handphonenya pun tak aktif lagi , pesan yang ku kirim ke facebooknya pun tak kunjung ia balas .  Tepat hari ini, hari pernikahanku dengan Lisa, Ku harap ia datang ke pesta pernikahanku yang undangannya kukirim melalui sahabatku   tiga hari yang lalu untuknya. Kini dipelaminan aku duduk dengan Lisa yang telah menjadi istriku , aku masih terpaku memandang pintu masuk berharap Shanti datang , karena aku ingin melihatnya untuk yang terakhir kali .
“Kamu kenapa mas ?” tanya lisa yang bingung dengan sikapku.
“ Ah tidak apa apa kok , aku hanya tak percaya kini aku duduk disini bersamamu “
                                Dari pintu terlihat Shanti datang dengan seorang laki laki yang tampan di sampingnya ,mungkin itu pacarnya . Ia tampak melangkah menuju meja tamu lalu melangkah ke arah pelaminanku.
“Selamat ya , semoga kalian berdua bahagia “ ujarnya menyalami aku dan Lisa , lalu di dikuti oleh laki laki yang ternyata kekasihnya
“Iya terimakasih “ jawabku tesenyum
“Terimakasih semoga kalian segera menyusul kami “ Jawab Lisa Ramah . Shanti hanya tersenyum getir ke arahku dan melangkah meninggalakan pelaminan. Aku terus memandanganya hingga ia hilang di balik pintu gedung . “Semoga mimpimu indah malam ini Shanti, semoga laki laki itu kekasih sejatimu yang akan membahagiakanmu nanti . Sekali lagi terima kasih karena kau telah dadir di hidupku “ Gumamku sambil terus menyambut uluran tangan tamu yang memberikan selamat atas pernikahanku.

Selesai

0 komentar:

Posting Komentar

Search

 
All About Satrio's Family Blogger Template by Ipietoon Blogger Template