Semua berawal dari pertemuan, di
uji dengan pertengkaran , bertahan oleh kejujuran serta bahagia oleh kesetiaan.
Aku adalah sosok cengeng dan mudah jatuh cinta. Hampir lima belas lebih mantan
pacarku terhitung dua tahun ini. Jujur aku mudah tertarik dengan pria yang
kadang baru kulihat hanya sebatas di dunia maya. Kesibukanku selain hoby buka
internet yaitu sekolah, ya, aku seorang siswi yang masih duduk dibangku kelas
dua sekolah jurusan akuntansi di salah satu sekolah kejuruan negeri di
daerahku. Di rumah aku merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, sebut saja
namaku Putri. Aku beruntung di lahirkan bersama seorang sahabat bernama Tama,
seseorang yang melindungi aku dari berbagai serangan menyeramkan, so dia punya
karakter tomboy walaupun badannya kecil. Kami menghabiskan waktu bersama dan
melakukan apapun bersama , tak jarang aku melanjutkan pekerjaan yang Tama
lakukan. Mungkin karna kebiasaan itu aku akhirnya berpacaran dengan seorang
laki laki yang bisa di bilang mantan pacar Tama. Ketika mengenal sosok Bari aku
benar benar bertekat melepaskan status playgirl yang ada di diriku.Itu terjadi
sekitar sebulan yang lalu , hal itu mengingatkanku akan kejadian yang membuat
aku dan Tama sempat berkelahi sampai aku dan dia sama sama menangis
“kamu
tuh tega ya?! , gimana kalo aku yang jadian sama Tio ?! bagaimanapun Bari itu
mantanku”ujar Tama dengan nada
tinggi menyebutkan nama mantanku yang amat sangat aku benci.
“bukannya kamu yang dukung aku
jadian sama Bari ?” “
ya, kan tapi gak gini maksud aku”
“jangan-jangan
kamu masih sayang sama dia?”tanyaku
curiga
“kalo
emang kamu gak sayang , buat apa kamu marah ?”
“tapi
kamu bicara pas waktu gak tepat!”
jawab nya di iringi tetesan air mata. Memang aku sekarang resmi menjadi pacar
Bari yang memang adalah mantan pacar Tama “ya
udah, aku minta maaf mungkin aku terlalu emosi, apapun yang membuatmu bahagia
aku juga bahagia”ucap
Tama setelah tangisnya Reda.”
beneran ? maafin aku juga ya” Aku dan Tama pun
berpelukan terhanyut suasana mengharu kan hingga kami tak sadar sudah dari tadi
pelajaran ekonomi berjalan dan hampir pulang.
”Kira
kira kita kena marah gak ya ???”Tanyaku
polos
“hahahahahahaa” tawa kami pecah melihat
kejadian mengharukan tadi.
*****
“nda
berantem sama Tama”
ujarku dengan Bari pacarku yang sebenarnya mantan Tama.
“tapi
semuanya udah clear kok hehehehe”
sambungku.
“Jadi
dia udah setuju kalo kita jadian ?”Tanya
Pacarku antusias.
“Iya
dunk , hehehehe bunda gitu ... sayang, nda kangen ....”teriakku manja.
”ayah
kangen juga “
“kapan
pulang ?”
”mungkin
lusa yank ...”
“jangan selingkuh ya disana Pesek”Ejeknya menggunakan
panggilan pesek karena aku memiliki hidung yang pastinya gak mancung.
”ya Jelek” terkaadang aku geli sendiri memanggilnya jelek, tapi ia
memang mempunyai hidung yang pas-pasan hehe.
Hampir setiap malamnya aku menghabiskan
waktu bersama kekasihku walaupun hanya lewat via telepon, semua itu sudah cukup
untuk melepaskan rindu selama menjalani LDR ini. Aku kembali teringat saat
pertama kali dia menyatakan cintanya padaku.
Selasa, 09 Oktober 2012.
Kalau kakak dikasih kesempatan,
kakak mau ungkapinKakak mau ngomong
seperti ini
Sebenernya aku suka sama kamu,
dari dulu dari kita ketemu pertama
kali
Aku sudah memikirkanmuAku tau dan
aku sadar bilang seperti ini
Kalau diizinkan untuk mencintaimu
Aku akan berterima kasih karna aku
bisa mencintai seseorang yang sangat aku cintai selama ini
Tapi kalau gak , aku juga bersyukur
karena bisa ungkapin perasaan ini
Kamulah salah satu penyemangat
hidupku selain ibuku
Aku harap kamu nerima aku , kalau
gak juga gak apa
Aku juga tau cinta tak harus
memiliki
Lucu sih pas pertama kali baca isi
pesan singkat itu. sebenarnya aku udah tau siapa yang di maksud , tapi aku
gengsi dunk , makanya pura pura gak tau.
”bagus
banget, menurutku itu udah bagus buat nembak cewek yang kakak suka”
”tapi
sayangnya itu cewek kayaknya gak suka dech sama kakak”
”kok
bisa tau ? emg siapa sih ?”tanyaku penasaran.
“kamu....”
”What’s????” Sumpah bener bener
gak bisa dipercaya orang yang memang dari pertama kali ketemu udah berjasil
buat hati ini deg-degan walaupun mukanya pas-pasan ternyata juga sayang sama
aku. Padahal aku kenal sama dia hampir dua bulan yang lalu, namun ia baru
menyatakan cintanya sekarang dan kami sempat saling menjauh. Yang pastinya aku
bahagia banget di hari itu. mudah mudahan ia adalah sosok laki laki yang baik
buat aku dan gak seperti mantan mantanku dulu. Sempat patah hati dan di putusin
secara sepihak membuatku masih trauma untuk menjalani cinta yang baru. Tapi
sosok Bari sebagai kekasihku berhasil meyakinkan dan membuatku move on dan melupakan masa lalu.
Setiap hubungan gak pernah berjalan
mulus, paling ada sedikit pertengkaran yang sebenarnya membuat cinta itu
sendiri semakin kuat. Aku sempat tidak yakin hubunganku bisa bertahan selama 4
bulan ini. Ini rekor terlama sepanjang sejarah percintaanku, namun lagi lagi
tuhan kembali meyakinkan ialah yang terbaik untukku.Aku ingat , aku menangis
saat itu namun ia mengucapkan sesuatu yang amat indah dan tak bisa ku lupakan.
”Nda,
ayah akan menjadi yang terbaik buat nda dan terima nda apa adanya. Asalkan nda
jujur dan jaga kepercayaaan ayah “
aku benar benar melambung di buatnya. Kalau dia ada dihadapanku saat itu aku
akan teriak
“
Aku mencintaimu .... aku takut kehilanganmu !”
Dengan menenteng sebuah rapor
dengan nilai yang cukup memuaskan aku berjalan senang menuju kantin depan
sekolah. Ya kemarin kekasihku sampai dari Yogyakarta dan berjanji menjemputku
sekolah siang ini. Jujur, aku sempet deg degan karena ini kali pertamanya aku
bertemu dengannya selama hampir dua bulan ini berpacaran.
Tak lama kemudian sebuah sepeda
motor sudah berada din dekat kantin menungguku. Dengan langkah agak gemetar aku
melangkah mendekati. Ternyata dugaanku salah dia orangnya asyik. Yang aku suka
darinya yaitu sebuah kacamata kotak yang menghiasi hidungnya yang mancung.
Dihari itu juga pertama kalinya ia menciumku , menghayalkan masa depan yang
indah bersamanya nanti , dan hidup dengan cinta selamanya.
Yang jelas sekarang aku belum bisa
melanjutkan cerita ini mungkin akan ada cerita selanjutnya. Yang aku harapkan
ending cerita cintaku kali ini manis. Cerita ini kupersembahkan untuk pacarku
tersayang. Satu yang ingin aku ucapkan aku mencintamu setulus hatiku. Dan
makasih buat sahabatku yang selalu mengerti aku.
”ntar
kita punya anak berapa ?”
“pokonya
dua, gak mau banyak banyak”Jawabku
“dua
kali dua ya ... ?”
Tanya Bari mencoba menawar.
”itu
empat namanya , gak mau ... !”
Jawabku kesal sambil mencubit pingganggnya
“aduhh sakit .... iya deh dua
tambah satu aja ...”
jawabnya cengengesan . Mau berapapun yang penting aku bisa menjadi istri yang
baik dan juga ibu yang bijaksana.
*Cerpen ini khusus aku buat untuk pacarku yang sangat aku sayang Bari Dwi Satrio.
0 komentar:
Posting Komentar