Senin, 23 Januari 2012

Miss and Mr Culun

                        Sekolah bukanlah tempat yang menyenangkan untukku . Entahlah , aku yang aneh atau teman teman yang menganggapku aneh . Mungkin tradisi disekolahku yang  mengatakan bahwa, seseorang itu akan di pandang istimewa jika terlihat beken, keren , gaul dan yang pastinya modis. Maklum saja semua murid yang bersekolah di SMA Darma Bakti adalah orang yang memiliki kekayaan di atas rata rata , tak dipungkiri aku pun termasuk kalangan di atas  rata rata . Namun status kekayaan yang dimiliki orang tuaku tak lantas membuatku bisa bergabung dengan kelompok wannita yang populer disekolah. Hampir semua orang setiap hari mentapku dengan senyuman sinis . Semua itu hampir berjalan selama satu tahun . Kadang aku bingung mengapa aku tak pernah bisa berbaur dengan gadis idola seperti Rola dan teman temannya .
Aku bukanlah satu satunya orang yang di anggap aneh dikelas maupun disekolahku . Orang yang bernasib sama sepertiku itu adalah Putra , si cowok culun yang selalu ditemani oleh kacamata tebal miliknya . Bukan maksudku mengejek , tapi memang kenyataannya seperti itu . Mungkin aku tak terlalu berbeda jauh dengannya . Aku bisa dikategorikan culun karena tidak bisa menjadi cewek populer disekolah .  Dia adalah sahabat , teman sebangku sekaligus partner buatku . Putra adalah satu satunya orang tempatku mencurahkan segala isi hatiku  , termasuk mencurahkan keinginanku untuk bergabung dikelompok gadis gadis populer dan juga mendapatkan hati Ray sang ketua osis yang sangat tampan .
Bersekolah di sekolah yang sangat elit , membuatku terlihat sangat di kucilkan . Aku dan Putra bagaikan sesosok alien yang turun kebumi yang membuat kami dianggap sebagai makhluk aneh . Di kucilkan membuat aku lebih banyak diam memperhatikan tingkah teman temanku , hingga membuatku hafal dengan karakter mereka masing masing . Putra, sebagai cowok yang di anggap aneh se-antero sekolah ini menghabiskan waktu pengucilan dengan merakit handhone ciptaanya sendiri , dia bisa di bilang sangat ambisius dalam dunia teknologi . Aku teringat akan salah satu teori yang pernah ia lontarkan  “Kita yang menciptakan teknologi tak boleh membuat kita diperbudak oleh teknologi itu sendiri “ ya , sebuah kata  kata yang tak begitu menarik menurutku . Hingga akhirnya ia berhasil menciptakan sebuah Handphone super canggih yang belum pernah di ciptakan sepanjang abad ini .Handphone hasil rakitannya itu ia beri nama NP-01 yang berarti “Nesa dan putra seri pertama “ sebuah nama yang konyol, aku sempat tak setuju dengan nama itu , namun ia beralasan karena Handphone itu berhasil ia ciptakan karena dukungan dariku . Bukan sekedar nama handphone itu saja yang melibatkan namaku , ia juga memberikan Handphone itu sebagai hadiah ulang tahunku yang ke 15 . Aku senang sekali menerima hadiah itu .Hingga Putra memutuskan merakit Handphone yang sama dengan NP-01 dan lalu di beri nama NP-02.
Aku banyak menghabiskan waktuku  bergulat dengan soal Fisika . Aku berharap di Olimpiade nanti aku akan menyabet  juara pertama . Putra pun memiliki ambisi yang sama untuk memenangkan  lomba hasi karya teknologi yang ia ciptakan . Ambisiku yang sangat menggebu gebu itu membuatku lupa akan keinginanku untuk bergabung dengan kelompok gadis yang populer disekolah.         
Kini tatapan aneh yang di lontarkan semua orang untukku sudah berakhir .Semenjak setahun yang lalu statusku sebagai cewek aneh berakhir sudah saat aku berhasil menyabet medali emas di kejuaraan Olimpiade Fisika. Tak bisa di elakkan lagi Rola dan teman temannya tidak menganggapku sebagai wanita aneh lagi , malah mereka yang menawarkan aku untuk bergabung di kelompok mereka . Mendengar tawaran itu tak lantas aku mau bergabung dengan mereka. Sepertinya aku tidak terterik lagi untuk bergabung dengan mereka , aku lebih senang menjadi diriku sendiri dan bersahabat dengan Putra.
Hampir tiga hari ini Putra tak masuk sekolah , Aku merasa sangat kesepian tanpa kehadiran Putra . Pesan pendek yang ku kirim tak kunjung ia balas , hampir tiga hari ini Putra tak pernah mengirimiku pesan, baik e-mail maupun inbox difacebook . Aku mengerahkan pikiranku untuk mengetahui apakah yang membuat Putra seperti ini . Dari pintu tampak Ray , sang ketua osis berjalan menuju bangkuku yang letaknya agak di belakang  di sudut ruangan kelasku . Aku memfokuskan pandanganku kearah Ray . Ray tampaknya ingin membicarakan sesuatu padaku. Mungkin menyampaikan pesan agar aku segera menghadap kepsek .Semenjak aku memenangkan olimpiade kemarin membuat aku sibuk dengan panggilan dari kepala sekolah untuk mengikuti lomba lomba fisika lainnya . Mau tidak mau aku menerima tawaran itu , ya bisa dibilang untuk menyelamatkanku dari jurang kekucilan .
Dari arah bangkunya Rola tampak berdiri menuju ke bangkuku . Perasaanku tidak enak akan kedatangan Rola yang mendadak  , apa lagi jelas jelas Ray menemuiku . Aku sangat tidak mau hanya gara gara kedatangan Ray , predikatku sebagai cewek culun berlaku kembali . Kalian tau kan maksudku ? ya aku takut Rola akan marah dan salah paham dengan kedatangan Ray .
“Haii Ray dan Miss Fisika “ Sapa Rola tersenyum manis ke arah Ray dan aku , melihat senyuman manisnya itu membuatku agak sedikit lega , karena peluangku untuk kembali dikucilkan sangat sedikit .
“Haii juga ... “ Jawab aku dan Ray , Rola tampak menatap Ray lekat dan melontarkan kedipan mata centilnya . Aku tau maksud Rola melakukan itu , tak lain dak tak bukan untuk menarik hati Ray sang ketua osis + anak seorang donatur disekolah ini . Setiap cewek yang bisa mendapatkan hati cowok paling keren dan idola di sekolah ini akan Mendapatkan semua yang ia inginkan , dari permen gratis , parfum gratis, medi-pedi gratis , semuanya gratis . Semua itu terbukti ketika kakak kelasku yang bernama Jane berhasil menarik hati kak Fery mantan ketua osis yang terkenal sangat tampan dan keren itu . Hari hari yang di jalani kak Jane serba gratis , ia pun mendapat julukan Queen yang berarti ratu . Setiap hari banyak cewek cewek yang memberikan hadiah seperti permen , coklat dan semuanya .Bahkan pernah seorang cewek memberikan parfum asli paris kepada kak Jane sebagai oleh oleh dari luar negeri . Bukan hanya itu saja , kak Jane juga mendapatkan voucher gratis di salon untuk medi-pedi dan perawatan lainnya di salon terkenal milik salah satu murid cewek disekolah yang sangat mengidolakannya . Menurut para cewek cewek yang sering menghadiahkan sesuatu kepada kak Jane adalah bentuk rasa kagum  karena dapat mencuri hati sang laki laki tampan yang di idolakan di penjuru sekolah . Sebuah tradisi yang sangat konyol menurutku. 
“ Sa,nanti malem ada acara gak ?” Tanya Ray kepadaku dengan senyuman manis miliknya . Aku serasa melayang mendengar pertanyaan dari Ray. Apa jangan jangan ia ingin mengajakku nge-Date ?.
“Hello ....” seru Rola menggerakkan telapak tangannya yang bersih dan terlihat sangat steril itu ke depan wajahku. Serontak itu membuatku terbangun dari mimpiku di siang bolong .
“Eee , iya . Kenapa ? mmm bisa di ulangi ?”  jawabku gugup .
“Miss Fisika , apa kau tidak dengar ? Ray tadi bertanya kepadamu , kamu ada acara gak nanti malem ? apa kau mau , Ray menarik lagi akan pertanyaannya ?” Jelas Rola dengan nada khas mengejeknya sambil merapikan poninya yang persis berbentuk mangkok .
“Tidak ada, memangnya kenapa ?” jawabkub pelan
“Bagus , aku tunggu di Diamond restaurant nanti malam jam tujuh “ ujar Ray melangkah pergi dari hadapanku.
“Tapii ...” Belum sempat aku melontarkan kata kataku Ray telah menghilang dari balik pintu . Aku melirik kearah Rola yang masih berdiri di hadapanku sambil memilin rambut panjang miliknya .
“Wah .... moment yang istimewa ... ! Bolehkah aku dan teman temanku membantumu ?” Aku terkejut dengan apa yang Rola katakan . Apa ? membantuku ? apa ia setuju jika aku berkencan dengan Ray ? .
****
            Langkah kakiku terasa terseok seok menggendong tas yang menggelembung berisi laptop dan buku-buku tebal yang baru ku pinjam dari perpustakaan ,aku serasa tidak kuat membawa tas itu menyusuri tangga yang melingkar dirumahku untuk sampai kekamar. Sinar matahari terik menyusup ke ventilasi kamarku yang serontak membuat suhu kamarku menjadi 37oC dan cukup membuat keringat membasahi dahiku . Aku meraih remote mesin berbentuk kotak yang mengeluarkan angin sejuk , maksudku Air Conditioner (AC), ya sebuah mesin yang menyelamatkan manusia dari kepanasan , entah apa jadinya jika di dunia ini tidak ada AC . Putra pernah menasihatiku untuk mengurangi penggunaan AC, karena zat CFC yang ada di dalam AC akan merusak lapisan ozon yang akan mengakibatkan terjadinya Global Warming atau pemanasan global , apalagi sekarang sudah terjadi pemanasan global. Kata kata yang pernah di lontarkan Putra itu tak lantas membuatku mengurungkan niat untuk tidak menghidupkan benda kotak yang mengeluarkan angin sejuk itu .Setelah menekan tombol merah pada papan tombol (Remote) , angin sejuk pun menerpa tubuhku yang cukup membuat keringat yang mengalir di dahiku terhenti .
Sekitar lima belas menit aku menikmati udara sejuk , aku dikejutkan dengan seruan mama yang memanggilku. Aku turun dari tempat tidurku yang berlapiskan bed-cover  bergambar mickey mouse ,salah satu hadiah ulang tahun ku dari Mama yang ke lima belas . Aku melangkah menuju pintu kamar dan berjalan turun menyusuri tangga . Terlihat mama sedang ada di dapur membantu Bi Ima  menyiapkan hidangan dan minuman . Aku melangkah mendekati mama dan Bi Imah .
“Untuk siapa ,Ma ?” tanyaku penasaran
“Untu teman teman kamu , itu mereka di ruang tamu , susul gih “ Suruh mama mendorong tubuhku agar segera ke ruang tamu . Teman ? Siapa ? Apa jangan jangan Putra? . Jantungku sangat berdebar debar , penasaran untuk mengetahui siapa yang sebenarnya yang datang . Dengan semangat aku melangkahkan kaki ku keruang tamu dan berharap yang datang adalah Putra .
            Deretan gadis cantik dan populer duduk di kursi ruang tamuku , satu memakai blouse ungu , satu berponi mangkok , satu si rambut pirang . Ternyata bukan si Putra yang datang .Yupz , tak lain dan tak bukan adalah Sunny , Rola dan Vera . Whats ???!! ngapain mereka kesini ? dan bagaimana mereka bisa tau alamat rumahku ?. Ya tuhan , mimpi buruk apa ini ? aku tak ingin melanjutkan mimipi ini , AKU INGIN BANGUN !!!.
“Heiii , kenapa kau berteriak ?” Seru Sunny menatap aneh kearahku , bukan hanya Sunny ,Rola dan Vera pun menatapku aneh . Aku memutar bola mataku , apa aku tadi benar benar berteriak ? kejadian konyol apa lagi ini ? pasti mereka menganggapku sebagai cewek yang benar benar aneh .
“Hehehehe , Maaf , ada keperluan apa kalian datang ke sini ?” Tanya ku pelan , aku kembali mengulang pertanyaanku dalam hati , apakah pertanyaan ini cukup sopan untuk cewek populer seperti mereka ? Maklum aku bukan tipe orang yang bisa mengucapkan bahasa maupun sapaan dengan baik . Kadang banyak orang yang sering salah paham dengan ucapanku, dan aku sangat takut jika ketiga cewek populer ini bukan hanya menyebutku cewek aneh melainkan aku juga disebut cewek yang tidak ada etika menyambut tamu .
“ Henesa Shopie , si Miss Fisika ... kedatangan kami disini adalah menepati janji yang ku ucapkan di sekolah tadi “ Jawab Rola tersenyum manis kepadaku . Untunglah mereka tidak mengeluarkan senyum sinis yang biasa ia lontarkan padaku sebelumnya. Janji ? , aku kembali membuka memori kepalaku menginggat apakah janji yang Rola katakan padaku. Oh ya !!! aku ingat akan ucapan Rola saat Ray mengajakku nge-Date nanti malam “Wah .... moment yang istimewa ... ! Bolehkah aku dan teman temanku membantumu ?” . Perkataan yang di lontarkan Rola itu bergema di telingaku . Berarti kedatangan mereka adalah untuk membantuku di moment nge-date aku yang pertama . Aku tak percaya Rola bisa sebaik ini padaku . Padahal awalnya aku takut kalu mereka akan menggagalkan acara kencanku dan Ray.
“Kami harap kau tak keberatan “ Ujar Vera membuyarkan lamunanku . Aku tersenyum mengangguk kearah mereka .
            Awalnya aku ragu untuk mengajak mereka untuk masuk ke kamarku. Mungkin kamarku tidak lebih bagus dari kamar mereka , tak ada yang special di kamarku , hanya dinding bercat putih pink , bed cover yang terkesan kekanak kanakan ,deretan komik jepang , dan karpet berbulu sintetis berwarna pink muda . Tidak ada deretan boneka dikamarku , karena aku sangat tidak suka boneka. Pasti sangat berbeda dengan kamar Rola , Sunny Maupun Vera . Dikamar mereka pasti ada beretan boneka mahal ,  aku sudah tau apa yang ada di benak mereka saat melihat kamarku . Rasanya aku tak mau mendengar komentar pedas mereka .  
“Wow ! Kamarmu keren ! “ Seru Rola memandang seluruh isi kamarku .Apa ? Keren ? apa aku tidak salah dengar .
“Bed cover yang Bagus ....! “ Puji Sunny sambil membantingkan badannya ke atas tempat tidur yang berlapiskan bed cover mickey mouse milikku .
“Ternyata koleksi komikmu jauh lebih banyak dibandingkan dengan milikku !” Ujar Vera melihat deretan komik di dalam lemari kaca yang memang khusus tempat menyimpan komik jepang koleksiku . Aku tak menyangka mereka akan memuji kamarku .
“Siapa itu ? “ Tanya Rola memandangi foto close up ku bersama kakak ku .
“Itu kakak ku , kenapa ?”
“Ganteng banget ! kenapa kau tidak bilang kalau kau punya kakak setampan ini ?” seru Rola sambil terus memandangi foto kakakku yang bernama Rio yang sekarang sedang menyelesaikan study nya di Australia . Hampir satu tahun ini aku tak berjumpa dengannya , terakhir ia pulang liburan tahun lalu . Dia bilang dia tidak bisa pulang tahun ini karena ia harus belajar giat untuk menghadapi ujian . Aku sangat bertolak belakang dengan kakakku , dia orangnya mudah bergaul dan termasuk cowok idola yang selalu di kejar kejar para cewek cewek . Sedangkan aku hanya cewek culun dan aneh .
“Ya begitulah , “
“ Ok ! Make over di mulai   !!!!!!! “  Dengan mendadak mereka menyerangku dengan peralatan make up , mulai dari bedak , lips gloss , sampai mascara . Baru kali ini aku berdandan seperti ini . Kesekolah pun aku hanya memakai bedak bayi dan rambut yang di ikat satu . Kata mamaku jangan terlalu sering memakai bedak padat , mama selalu menyarankan aku untuk memakai bedak bayi agar wajahku tidak rusak dan bebas dari jerawat.
“Ternyata kau punya wajah yang mulus . Tak ada jerawat sedikitpun “ Puji Vera memperhatikan wajahku saat ia me-make up wajahku. Mendengar perkataan Vera , Rola dan Sunny mendekat ikut memperhatikan kulit wajahku.Yang mereka lakukan membuat aku risih , Menurutku kulit mereka jauh lebih mulus dari kulitku .
            Tampak Sunny membongkar isi lemariku mencari gaun yang cocok aku kenakan saat acara Date ku nanti malam . Aku masih duduk di kursi dikerumuni Vera dan Rola yang melancarkan aksinya mencoret coret wajahku dengan blace on dan sejenisnya . Memakai peralatan make up serasa memakai topeng , aku merasakan ada sesuatu yang membuat wajahku terasa berat , aku tidak yakin aku dapat tersenyum ke Ray nanti . Tebalnya make membuatku susah untuk berekspresi . Sunny melemparkan semua gaun milikku di pangkuanku . Wajar saja ia kesulitan untuk mencarikan gaun yang cocok denganku , apalagi gaun yang ada di lemariku adalah gaun yang sudah tidak trend lagi  .  Itu terjadi karena aku kurang suka memakai gaun seperti putri raja , aku akan lebih senang jika memakai jeans dan kaos oblong dengan rambut yang di ikat satu . Sunny menghampiriku yang masih di make over oleh Rolla dan Vera sambil membawa gaun mini yang berwarna hijau muda yang berpaduan dengan putih di bagian rendanya , gaun itu adalah gaun yang di berikan mama sebagai hadiah saat ia baru pulang dari Jepang . Bukan hanya gaun itu saja , mama juga memberikan aku satu set peralatan make up dan beberapa baju model harajuku yang lagi nge-trend di Jepang . semua hadiah yang mama berikan langsung ku simpan dalam lemari dan sampai sekarang tak pernah aku lihat kembali . Hadiah itu bisa disebut harta karun yang ku pendam dan lemari yang akhirnya nanti masih bisa di pakai oleh anak dan cucuku. Sunny tampak sangat takjub dengan gaun mini berwarna putih hijau itu . Ia ber-pose di depan cermin kamarku dengan memperagakan gaun itu.
“Gaun yang sangat menakjubkan , apakah kau memperolehnya dari Jepang ? “ Tanya Sunny dengan tatapan takjub kearahku .
“Iya , itu hadiah dari mamaku saat pulang dari jepang “ jawabku singkat .
“Wah, pasti kau punya banyak baju model harajuku kan ? “ .
“Mmmm , mungkin , kau lihat saja di lemariku”
Mendengar penuturanku Sunny langsung mengobrak abrik isi lemariku . Melihat Sunny yang mencoba mengeluarkan harta karun tersembunyi itu , Rola dan Vera pun tertarik untuk ikut . Bisa di tebak , aku di tinggalkan begitu saja dengan posisi make up yang berantakan . Lagi lagi ini membuatku tidak yakin Ray akan memuji penampilanku nati malam.
*****
            Bunyi mesin mobil Honda jazz putih milik Rola berderu terdengar setelah beberapa detik ia memutar kearah kanan kunci mobilnya yang berhiasankan gantungan kunci berbentuk keropi , sebuah tokoh kartun berbentuk kodok . Beberapa detik kemudian Rola mendorong handle maju dan menekan  gas mobil . Bisa dilihat berapa detik setelah itu mobil yang aku tumpangi melaju cepat meninggalkan halaman rumahku, entah aku tak tau berapa kecepatan mobil yang Rola lajukan , yang pastinya tampak dari jendela  deretan toko terlihat samar samar .Di kursi tengah tampak Sunny dan Vera asyik dengan BB miliknya . Aku sama sekali tidak tertarik dengan BB apalagi mendengar istilah BBM(Blackberry Messenger) ataupun orang orang yang memasang status di facebook untuk bertukar PIN BB , pekerjaan yang memuakkan menurutku . Sebuah handphone bermerek NP-01 satu ini sudah cukup buatku , bahkan lebih canggih dari Blackberry yang Sunny dan Vera milikki . Memandangi  handphone NP-01 ini membuatku teringat kepada Putra , bagaimana kabarnya sekarang ? . Aku menggerakkan jari jempolku yang tampak kukunya mengkilap setelah di medi-pedi oleh Rola tadi mulai bergerak menekan layar sentuh handphone ku . Sama sekali tidak ada pesan dari Putra . Ah ,sudahlah mungkin Putra sedang berlibur dengan keluarganya dan tidak ingin cewek aneh sepertiku mengganggu moment istimewanya.
            Aku turun dari mobil disambut oleh gemerlapan lampu Restaurant Diamond yang indah . Wajar saja ini adalah Restauran termahal di seluruh Indonesia , Aku kurang tahu berapa banyak bintang untuk menjuluki restaurant ini , mungkin enam ataupun sepuluh. Aku melirik kearah Rola , Sunny dan Vera yang mengintip dari kaca mobil yang mereka buka . Mereka Tersenyum memberikan semangat padaku , Rola pun tampak mengedipkan matanya kepadaku sambil berkata hal yang membuatku semakin gugup.
“Kau cantik Nessa , Ray pasti suka dengan penampilanmu “ Seru Rola sambil mengangkat tangan yang jari jarinya ia kepalkan tanda memberi semangat untukku .
“Semangat ! Berikan senyuman termanismu untuk Ray !” Seru Sunny dan Vera yang juga memberiku semangat.
Setelah itu Mobil Honda Jazz putih itu  melesat meninggalkan aku yang masih berdiri mematung di halaman Restaurant . Aku memutar otakku , aku bingung apa yang harus aku lakukan . Di saat aku tengah berfikir keras , aku mendengar suara tapak kaki mendekatiku yang yang sepertinya memakai sepatu mahal dari perancang terkenal. Aku membalik kebelekang , aku terdiam ketika sosok lelaki yang tegap berdiri di hadapanku dengan jaz hitam yang tampak santai dan sangat pas melekat ditubuhnya.
“Ray ?” ujarku tak percaya . Ternyata Ray sangat tampan , aku setuju jika ia dijuluki cowok paling keren dan Perfect. Dari penampilannya ia persis seperti pangeran dari kerajaan . Sekitar tiga menit aku dan Ray saling tatap , tanpa tau apa yang harus aku katakan untuk mencairkan suasana ini. Hingga akhirnya Ray dengan sigap menggenggam tanganku dan mengajakku masuk kedalam restaurant. Di dalam Ray langsung mengajakku duduk ke salah satu meja yang sebelumnya sudah Ia pesan . Benar benar seperti mimpi aku bisa berkencan dengan Ray. Ini bukan mimipi kan ? untuk memastikannya, aku mencubit lenganku kuat kuat dan ternyata sakit, ini bukan mimpi hingga spontan aku menjerit kesakitan.
“Kau kenapa ?”  Tanya Ray heran memperhatikan Ekspresiku .
“Ah tidak apa apa ... “ jawabku pelan , Aku benar benar malu , lagi lagi aku menunjukkan sikapku sebagai cewek aneh di hadapan Ray . Betapa malunya aku sampai sampai Blace on di pipiku tampak sangat merah. Di tengah aku menahan malu dan mencoba menghilangkan perasaan gugupku , Ray memanggil pelayan untuk mengantarkan daftar menu ke  meja kami . Buku menu yang berisi menu makanan yang mahal dan berstandar internasional di sodorkan pelayan restaurant untukku . Dari deretan menu itu tak ada satupun makanan yang tidak aku sukai kecuali Shusi , yaitu makanan khas Jepang yang terbuat dari daging mentah yang di gulung dengan nasi dan nori , sebuah lembatan yang terbuat dari rumput laut. Setelah berapa menit aku berpikir  aku memutuskan untuk memesan Steak lada hitam dan jus alpukat yang termasuk makanan Favoritku. Mendengar aku memesan itu , Ray juga memesan menu yang sama sepertiku . Aku kurang tau maksud ia memesan menu itu , apa memang ia benar benar  suka atau ia hanya ingin membuat aku dan dia tampak memiliki kesukaan yang sama . Sembari menunggu pesanan datang . Ray membuka pembicaraan terlebih dahulu dia antara kami .
“Kau cantik ,Nessa “ Puji Ray yang membuatku serasa melayang .
“Terimakasih “
“Aku tidak bercanda , aku bersungguh sungguh dengan ucapanku “ Jawab Ray mencoba meyakinkan ucapannya lalu mengambil tanganku dan menggenggamnya erat . Aku hanya tersenyum mendengar pujian itu . Begitu hangat ketika tangan Ray menggenggam tanganku .
“Apa kau mau menjadi pacarku Nessa ?”  Aku terbelalak kaget , aku seakan tak percaya mendengar pertanyaan yang Ray tujukan kepadaku . Apakah ia bercanda dengan ucapannya ? Sungguh ini bukan lelucon yang lucu . Jika memang Ray bersungguh sungguh , aku bingung apa yang harus aku katakan ?, aku tidak mengerti dengan perasaanku sendiri . Aku akui saat ini aku senang bisa berkecan dengan Ray , tapi jauh di dasar hatiku , aku sangat mengkhawatirkan Putra dan ingin segera bertemu dengannya .
“Bagaimana ? “ Tanya Ray lagi yang membuat lamunanku buyar.
“Mungkin , aku tidak bisa menjawabnya sekarang Ray , aku harap kau memberiku waktu” aku menjawab dengan perasaaan yang berdebar debar . Aku harap Ray tidak marah dengan ucapanku .
“Akan ku tunggu dengan senang hati, Tuan Putri . Aku mencintaimu Nessa “Ray menjawab dengan penuh wibawa lalu mencium punggung tanganku . Tak bisa aku pungkiri , aku bahagia ketika Ray menyatakan cintanya padaku , tapi aku merasa ada sesuatu yang hilang di hatiku . Putra , di mana kau sekarang ?aku benar benar merindukanmu , aku ingin membantumu merakit semua penemuanmu , membuat lelucon dan satu lagi aku ingin kau mengatakan sebuah pepatah yang sebelumnya belum pernah ku dengar . Akhirnya makanan yang kami pesan pun datang , dengan semangat aku mengangkat sendok dan garpuku lalu mulai menyuapkan potongan Steak ke dalam mulutku . Yang ada di pikiranku sekarang hanyalah menghabiskan makanan yang aku pesan .
*****
Menggendong tas yang menggelembung yang berisi laptop dan buku adalah rutinitasku setiap hari .  Di depan gerbang ,Sang Kaisar maksudku Pak Dibyo sang kepsek yang sangat bijaksana berdiri menunggu para murid murid yang datang dan mengawasi siapa saja murid  yang tidak memakai atribut lengkap , termasuk siswa yang memakai kaos kaki pendek . Dengan begitu tidak ada murid yang berani tidak memakai atribut jika datang ke sekolah . Memang sudah hampir tiap hari Pak Dibyo berdiri di depan gerbang bagaikan patung bung karno yang ada di prempatan jalan menuju sekolah ku . Sudah jadi sebuah tradisi sekaligus hal yang harus dibiasakan jika  bertemu dengan guru harus bersalaman. Jika di jalan menuju kelas ada sepuluh guru piket yang berpatroli , maka harus bersalaman sebanyak sepuluh kali . Tak heran sesampainya di kelas kepalaku terasa sakit ketika sudah bersalaman dengan sepuluh guru dengan berbagai bentuk cincin yang  melingkar di jari mereka .
            Kali ini aku tertawa senang ketika melihat Putra sudah asyik dengan handphonenya  di dalam kelas . Aku benar benar merindukannya, ternyata ia tidak berubah , kacamata tebal masih menghiasi matanya . Sudah tidak sabar aku menanyakan liburannya selama tiga hari ini , sampai sampai tak sempat mem balas SMS dariku .
“Heiii , apa kabar ? kenapa kau tidak masuk sekolah dan tidak membalas SMS ku ? bagaimana liburanmu ?” Tanya aku gembira , saking gembiranya aku sampai sampai menjejalkan pertanyaan yang sangat Banyak kepada Putra .
“Baik , Aku takut mengganggumu dan aku sama sekali tidak liburan “ Jawab Putra Datar . Baru kali ini aku melihat ekspresi Putra yang benar benar dingin . Apa dia marah denganku .
“Begitu ya ? baguslah , aku kira kau liburan sampai tidak sempat membalas SMS ku. Ternyata Handphone rakitanmu yang canggih ini tak lantas bisa membuatmu membalas SMSku .,hehehehehehe” Aku mencoba membuat lelucon agar suasana antara aku dan Putra tidak begitu kaku .Tapi ternyata leluconku tak dapat mencairkan batu es yang ada di dalam diri Putra . Ia hanya diam seribu kata . aku pun duduk di sampingnya sambil mengeluarkan soal fisika dari tas ku.
“Henessa ..... “ Teriak Rola , Sunny dan Vera menghambur ke bangkuku tanpa meletakkan tas mereka terlebih dahulu di mejanya . Aku terseyum menyambut kedatangan mereka . Sunny , Rola dan Vera mengikat satu rambut mereka masing masing , apa yang mereka lakukan dengan rambut mereka , bukankah itu gaya rambutku ? apa jangan jangan gaya rambutku sudah menjadi trend di se-antero sekolah ini ? Bukan hanya itu saja, mereka juga memakai bedak bayi , jelas sekali terlihat di wajah mereka .apakah sekarang gaya ku sudah jadi trend di sekolah hingga cewek populer di sekolah meniru gayaku .
“Bagaimana kencanmu semalam ?” Tanya Rola dengan centil menggulung gulung rambutnya yang hitam dan panjang .
Sudah bisa ku tebak sebelumnya , pasti mereka akan menanyai hal seperti ini padaku . Apa yang akan mereka lakukan jika aku menceritakan Ray yang semalam menyatakan cintanya padaku .
“Ya , begitulah ..” jawabku singkat
“Apakah Ray menembakmu ?” Tanya Sunny meloncat semangat bagaikan cacing yang kepanasan . Duh , pertanyaan ini benar benar membuatku pusing . Aku menolah ke arah Putra yang masih asyik dengan Handphone miliknya , tiba tiba ia berdiri dan pergi meninggalkan kelas . Rola , sunny dan Vera memandang aneh ke arah Putra yang berjalan keluar pintu , aku kembali memutar otakku apakah ada yang telah aku katakan hingga membuat putra bersikap seperti itu ? . Tanpa buang waktu aku berlari menyusul Putra yang baru saja menghilang di balik pintu . Rolla juga memandangiku aneh  karena melihatku yang berlari menyusul Putra .
“Putra tunggu ! “ teriakmu mengejar putra yang berjalan jauh di depanku . Namun Putra sama sekali tak menghiraukan panggilanku .
“Putra , Kumohon berhenti !“ teriak aku lagi . Mendengar teriakan ku yang kali ini , Akhirnya Putra menghentikan langkahnya dan berbalik kearahku yang ter-engah-engah memegangi dengkulku .
“Aku sudah berhenti , apa yang ingin kau katakan ?” Tanya Putra tanpa ekspresi . Aku melangkah mendekati Putra .
“Apa yang membuatmu berubah ? “ Aku menatap Putra tajam , menunggu ia menjawab pertanyaanku.
“Bukankah kau sudah menjadi anggota cewek cewek populer ? bukan hanya itu saja , bukankah kau sudah menjadi pacar Ray ? jadi untuk apa kau berteman denganku “ Jawab putra dengan nada tinggi. Aku terdiam mendengar jawaban Putra baru kali ini aku mendengar Putra bicara setegas ini dihadapanku . Aku merasa bersalah , mungkin sikapku selama ini terlalu menyisihkan Putra dan terlalu sibuk dengan teman baruku , tapi sebenarnya aku takut kehilangan putra , aku baru sadar kalau sebenarnya aku cinta dia ,  bukan Ray . Aku tak dapat menahan airmataku dan langsung memeluk Putra .
“Maafkan aku , aku tidak bermaksud menjahuimu , aku takut kehilanganmu Putra, aku sadar, kau lah yang aku sayangi, aku mencintaimu Putra “ Mendengar penuturanku , Putra melepaskan pelukanku dan melangkah meninggalkan aku . Aku hanya diam menangis , mungkin sesudah ini aku akan kembali menjadi cewek aneh yang tak akan pernah bisa bergabung dengan kelompok wanita populer di sekolah . Aku memang bodoh , aku telah kehilangan seorang yang aku cintai demi bergabung dengan wanita populer di sekolah . Semoga Putra mau memaafkan aku .
            Tiba tiba aku merasakan pelukan yang sangat hangat mengenai tubuhku , aku kenal sekali aroma tubuh ini , Putra ? aku tak percaya putra memelukku . Desahan nafasnya benar benar terasa di bahuku .
“Kau curang ! seharusnya aku duluan yang menyatakan perasaanku padamu !” Ujar putra mencubit hidungku .
“Maksudnya ?” .
“ Ya, walaupun aku sudah di dahului oleh Ray , tapi aku yakin kau akan menerimaku , Aku mencintaimu Nesa .... “ .
Aku terdiam , aku benar benar tidak percaya dengan yang aku dengar ,setelah itu aku dengar tepukan tangan yang keras dari arah belakangku . Aku melihatRola , Sunny , Vera dan juga Ray berjalan ke arahku . Aku benar benar sudah siap dengan di batalkannya aku menjadi anggota cewek populer disekolah .
“ Kau hebat Nesa, Selamat ya atas hubungan kalian sekarang “Seru Rolla semangat .
“Ya selamat karena aku akan kembali menjadi cewek aneh lagi “ Jawabku pasrah.
“Siapa bilang ? Kau tetap anggota kami “ Jawab Sunny dan Vera serempak.
“Tapi dengan satu syarat , kau harus menjodohkanku dengan kakakmu “ Seru Rolla mengacungkan jari telunjuknya di depan wajahku.
“Ya baiklah “ Jawabku enteng .
“Dan kau Putra ! kau curang ! kau sudah merebut Nesa dariku ! tapi tak apalah ... “ Ujar Ray menepuk bahu Putra sambil tersenyum .
“Itu akan lebih baik kan ?“ jawab Putra tertawa, kami pun tertawa mendengar jawaban konyol itu .
Aku tak menyangka , aku bisa menjadi anggota cewek populer tanpa harus kehilangan orang yang aku cintai , Walaupun begitu , aku rela sebutan cewek aneh kembali melekat pada diriku daripada aku harus kehilangan Putra .
Selesai 

0 komentar:

Posting Komentar

Search

 
All About Satrio's Family Blogger Template by Ipietoon Blogger Template