Jumat, 21 Oktober 2011

CINTA INI AKAN AKU BAWA MATI


Dinda tertunduk lesu ketika mengetahui Reno telah menemukan penjaga hatinya , bagaimana tidak , sudah 2 tahun Dinda memendam perasaanya kepada Reno , tapi Ia tak punya nyali untuk menyatakan perasaanya , karena Dinda sadar kalau tak memiliki perasaan apapun kepada dirinya kecuali rasa kepada seorang teman
“Dinda ....” panggil seseorang dari belakang
“ya , ada apa Reno ? “ jawab Dinda terkejut ketika mengetahui reno yang memanggilnya
“mmm , aku Cuma mau bilang , jangan lupa besok malem dateng ke acara ulang tahunku ya ... soalnya q juga mau ngumumin kalo aku gak jomblo lagi “ ujar Reno semangat
Dina kembali bingung , apa yang harus ia lakukan ia tidak mungkin datang , karena itu pasti akan membuatnya tambah sakit hati
“koq bengong ?” tanya Reno , memggerak gerakkan telapak tanganya di depan wajah Dinda
“he... he.. iya q akan datang “ jawab dinda gugup
“nah gitu donk “ ujar Reno senang sambil berlalu dari hadapan Dinda
Dinda mengela nafas panjang , ia tidak tau apakah ia akan datang atau tidak ‘ ya Allah bantu aku ‘

                                Senja memerah , matahari mulai bersembunyi di langit jingga , matahari seakan ingin beristirahat . Dinda sudah memutuskan untuk tida datang di acara ulang tahun Reno . Tiba tiba handphone nya berbunyi
“ya halo , ada apa Reno ?” tanya Dinda , ketika mengetahui bahwa Reno yang menelponnya
“kamu akan datang kan ?” tanya Reno, Dinda terdiam
“ta..pi “ jawab Reno pelan
“gak ada tapi tapian , pokoknya harus ! OK ? “ paksa Reno lalu memutuskan komunikasinya dengan Dinda

                                Lampu lampu warna warni gemerlap di pintu gerbang rumah Reno, dengan agak ragu ragu Dinda melangkah masuk kerumah Reno , ia mencoba menguatkan hatinya untuk mendengar kabar bahagia dari Reno
“hai Dinda ?” sapa jennie sahabat Dinda
“hai juga ..’ jawab Dinda kurang bersemangat
“kamu kenapa ? koq murung ? cerita donk sama aku “   desak jennie ingin tau
Dinda menarik nafas dalam dalam dan menceritakan yang ia rasakan kepada Jennie
“ya ampun , yang sabar ya Dinda , pokoknya Dinda harus semangat ok !” Jennie memberi semangat
“iya , makasih ya ...”
“ya udah aku ke dalem dulu ya ..”

Acara demi acara dilewati , kini tipa acara pemotongan kue dan pengumuman dari Reno , para undangan pun bersiap . reno sebagai orang yang paling bahagia hari ini , melangkah naik ke atas panggung
“selamat malam semua , aku akan memberikan potongan kue pertama ini utk seseorang yang telah mencuri hatiku “ para penonton bertepuk tangan dan menahan nafas untuk melihat wanita yng telah mencuri hati reno
“ini , wanita yang telah mencuri hatiku “ reno berdri menggandeng wanita yang ternyata jennie
Dinda terkejut ketika mengetahui wanita itu adalah sahabat sendiri ,  Dinda tak kuat melihat Jenie bersanding di atas panggung dengan Reno . sekuat tenaga Dinda berlari keluar gerbang tanpa menghiraukan suara klakson mobil
“Ttttttiiiiiiiiiiinnnnnn” BRAAKK , Dinda ambruk seketika , darah segar mengalir dari pelipis dan hidungnya , nafasnya terasa sesak , ia tak mampu berkata apa apa lagi . Mendengar suara keributan dari luar , Reno berjalan ke asal keributan diiringi Jennie dibelakangnya
“Dinda !!!!” seru Reno terkejut ketika Dinda tergeletak bersimbah darah
Reno memangku kepala dinda yg bersimbah darah , Dinda tersenyum , memandang lekat kewajah reno ,
“Reno , a..aaku senang kk..kau ada di ...sini” ujar dinda terbata bata mencoba berbicara
Jennie tertunduk , merasa bersalah atas kejadian semuanya
“maafkan aku Dinda “ ujar jennie menitikkan air mata
“sudahlah , tidak..apa..apa ...aa..kku titip reno, aku mohon jennie jg dia baik, baik ...” Dinda tersengal , pandangannya mulai gelap , ia melihat izrail menjemputnya ,,, ia terkulai tak bernyawa di pangkuan Reno , Ia senang , karna ia meninggal di saksikan orang yang dicintainya

-selesai-

0 komentar:

Posting Komentar

Search

 
All About Satrio's Family Blogger Template by Ipietoon Blogger Template