Kamis, 15 Desember 2011

Prince in My Heart

                                                Mentari mulai terbenam di balik bukit . cahaya jingga menghiasi bumi . Aku duduk menatap kosong ke depan duduk di taman istana . Aku dijodohkan oleh ayahku  dengan seorang pangeran kerajaan lain sedari aku kecil , karena ayahku dan ayah pangeran itu bersahabat karib.Tapi sampai sekarang aku gak tau wajah pangeran itu , bulan depan umurku tepat 17 tahun , dan ayah janji akan menunjukkan siapa jodohku itu . Seorang dayang yang sudah merawatku dari aku kecil menemuiku dan membuat lamunanku buyar.
“Tuan putri “ sapa dayang yang sering ku panggil Bibi.aku menoleh namun tak berkata sedikit pun .Ada tanda tanya besar yang menggelayuti pikiranku .
“Tuan putri kenapa ?” tanya dayangku penasaran dengan sikapku
“Bibi , bibi tau gak siapa yang di jodohin sama aku?”
“Bibi gak tau , ya tuan putri sabar saja , kan ulang tahun tuan putri sebentar lagi “
“Iya sih bi , tapi aku benar benar penasaran “ Aku mencoba membayangkan wajah laki laki yang di jodohkan denganku
“Ayo tuan putri kita masuk , udah hampir malam , banyak nyamuk disini “
“mmm iya bi “ Aku berdiri dari kursi taman berjalan masuk ke istana di iringi dayangku dari belakangku. Sesampainya dikamar aku meneruskan lamunanku . Aku penasaran sekali dengan laki laki itu.  Aku meraih handphoneku dan mencari kontak Nella dan langsung menelponnya , Nella adalah sahabat karibku seorang anak menteri di kerajaanku .Setelah Nella mengangkat telpon dariku , aku segera menceritakan semua tentang perjodohanku itu . 
                                                Aku turun dari atas ke arah meja makan disana udah ada mama dan papa tapi di samping meja makan aku melihat seorang pria yang masih muda dan tampan sekitar 2 tahun umurnya di atasku , berdiri memakai baju seragam pelayan di istanaku. Siapa dia ? itulah pertanyaan yang timbul di benakku . Aku terus memandanginya , saat ia menyadari kalau sedari tadi aku memandanginya , ia tersenyum manis kearahku .Aku pun membalas senyumannya
“Sayang ini Ray , yang akan menjadi pelayan kamu dari mulai antar  jemput sekolah dan semuanya “ ujar mama memperkenalkan laki laki itu yang ternyata bernama Ray
“ooooo”  jawabku mengangguk mengerti sambil mengoleskan selai nanas di roti tawar milikku
“Papa harap kamu seneng bisa dapet pelayan seperti Ray “ ujar papa tersenyum
“he’e” aku bedehem mengerti
“Yaudah , Pa , Ma , aku pergi dulu “ aku berdiri dari tempat dudukku sambil menyeruput susu coklat kesukaanku , lalu berpamitan mencium tangan papa dan mama
“Hati Hati sayang”

“Berangkat sekarang Non ?” tanya Ray padaku
“Ya , ayo cepetan “ ujarku sambil terus melangkah ke mobil . dengan sigap Ray membukakan pintu mobil untukku
Di perjalanan suasana sangat hening tak ada percakapan yang terjadi antara aku dan Ray . Kami berdua hanya diam , hingga akhirnya Ray menyapaku duluan.
“Maaf tuan putri , saya kurang tau nama tuan putri , nama tuan putri siapa ya ?” tanya Ray dengan pertanyaan paling konyol yang pernah ku dengar.
“Rachel “ jawabku singkat.
“ooo Rachel ya , lebih bagus klo di panggil Chen Chen, hehehe “ kata Ray tertawa memberikan nama panggilan untukku , nama panggilan yang jauh melenceng dari nama asliku.
“Ya terserah kamu aja , yang penting kamu bisa inget namaku “ Aku tersenyum memandang Ray . Ray sepertinya orangnya baik, Aku seneng bisa dapet pelayan kayak Ray . Tak terasa mobil yang di kendarai Ray sampai di sekolahku , Nella tampak sudah sampai duluan di banding aku . Nella menghampiriku yang keluar dari pintu mobil yang Ray bukakan untukku.
“Rachel ,... “ Nella histeris menyambut kedatanganku.
“Nella ... “ aku balik histeris menyambut sapaan Nella .
“Eh ? ini siapa Hel ?” tanya Nella melihat Ray yang berdiri di sampingku .
“Oh , ini Ray “ jawabku datar.
“Hmmm ganteng banget ..” Nella memandang takjub ke arah Ray dengan gayanya yang lebay abis . Ternyata Nella bener bener gak berubah , tetep aja gak bisa liat cowok ganteng . yang cocoknya lagi Ray membalas senyuman Nella . Persis kayak di film film gitu.
“Heiii  “ Aku menggerak gerakkan telapak tangan ku di depan wajah Nella , supaya dia bangun dari mimpinya
“hehehe , maaf “ Nella tertawa malu sendiri ketika ia sadar dari mimpinya .
“udah yuk , ke kelas , udah mau masuk “ Aku menarik tangan Nella meninggalkan Ray yang masih berdiri di depan mobil . Langkah ku terhenti , aku kembali membalik badanku ke arah Ray.
“Nanti  jangan lupa jemput aku jam satu siang . OK ?” kataku agak sedikit teriak kepada Ray karna jarakku agak jauh dari Ray
“Baik Non Chen Chen” Jawab Ray menggunakan panggilan unik itu .

                                Aku menyantap mie ayam kesukaanku di kantin di dampingi Nella sahabatku , sumpah !! mie ayam buatan Bu kantin gak ada yang bisa nandingin . Pokoknya rasanya itu mantep banget . Mie ayam adalah makanan kesukaanku , setiap istirahat gak pernah lupa beli mie ayam. Kalo Nella sih lebih suka Bakso , dia bilang kalo bakso itu sehat . Padahal menurutku bakso adalah “bola lemak”  yang bisa bikin gendut .
“Gila !, Pelayan kamu ganteng banget Rachel” ujar Nella narsis
“ Kenapa ? kamu naksir sama dia ?” jawabku sambil memasukkan sesendok mie ayam ke mulutku.
“hehehehe” Nella tertawa
“Inget Nella , kamu kan udah punya Franz “ Aku mengingatkan Nella yang sudah punya pacar seorang anak menteri  dari kerajaan lain yang bernama Franz.
“Hemm iya ya , Aku jadi kangen sama Franz “ Nella mengangguk angguk mengerti. Aku geleng geleng kepala melihat tingkah laku sahabatku ini . Udah narsis , lebay , Aku bener bener gak nyangka Franz bisa mau sama cewek yang rada gak waras kayak Nella .
“Nella “ panggilku memandang Nella yang asyik menikmati semangkok bola daging miliknya.
“Kenapa ?” Nella menjawab panggilanku dengan gaya sok manis miliknya
“ Kira kira siapa ya tunanganku itu ?”
“Hmmmm sabar aja kali Nella entar juga kamu tau “ hibur Nella .

                                                Aku keluar dari istana menuju taman belakang  istanaku , entah akhir akhir ini aku banyak melamun . Laki laki yang di jodohkan denganku sedari kecil dan sudah menjadi tunanganku lah yang menggelayuti pikiranku akhir akhir ini . Masa bisa bisanya aku gak tau wajah tunanganku sendiri .
“Nona Chen chen ...!” Aku menoleh keasal suara
“Sinii ...” teriak orang itu lagi yang ternyata Ray yang sedang duduk di atas pohon tanjung yang rimbun di belakang  istananku. Aku berjalan ke arah pohon yang rimbun itu .
“Ngapain kamu disini ?” Tanyaku mendongakkan kepala memandang Ray yang ada di atas pohon.
“Santai aja , di atas anginnya sejuk loch , ayo ikut aku naik ?” Ajak Ray
“Tapi aku takut naik , pohonnya kan tinggi “
“Ya sudah sini aku bantu ...” Ray melompat turun dan membantuku naik . setelah aku sampai di atas pohon Ray menyusul dan duduk disampingku di dahan yang cukup kuat untuk menahan berat tubuhku dan Ray . Aku memandang takjub , dari atas pohon ini aku bisa melihat semua di sekitar istana . Angin yang berhembus menyejukkan hatiku . Tak pernah aku merasakan suasana setenang ini.
“Apakah Nona menyukainya ?” Tanya Ray memandangiku
“Sangat suka , Aku suka tempat ini “ Aku tersenyum sambil menghirup angin yang berhembus ke arahku , menggerakkan helaian rambutku .
“Tunggu sebentar  Nona , lebih enak lagi kalau kita minum es teh , gimana ?” usul Ray
“mmm , boleh ...” Ray turun dari pohon untuk mengambil es teh untuk kami berdua . Tak lama kemudian ray datang dengan dua botol es teh. Sesampainya di atas Ray menyodorkan salah satu botol itu kepadaku . Aku senang bisa menikmati satu botol es teh bersama Ray hingga langit berubah menjadi kemerahan.
“Tuan Putri ayo kita turun , udah sore” Ajak Ray , padahal aku masih ingin menikmati pemandangan langit sore . Aku dan Ray memutuskan untuk turun
“mmm tapi aku gak berani turun “
“ya sudah aku turun duluan nanti aku bantu Nona turu dari bawah Ok ?”
 Ray lebih dulu turun agar bisa membantuku turun  , Tanganku gemetar ketika turun dari pohon , karena tanganku yang gemetar memegang dahan pohon membuatku kehilangan keseimbangan dan aku terjatuh menimpa Ray . Jantungku berdegub kencang ketika wajahku berdeketan dengan wajah Ray .Aku dan Ray saling pandang , rasa deg degan itu menjadi rasa nyaman . Aku tau Ray merasakan hal yang sama sepertiku , aku merasakan jantung Ray yang berdegub kencang .
“Nona gak apa apa ?” ucapan Ray membuatku terkejut dan segera berdiri.
“Ah ..Ah tidak apa apa “jawabku Gugup sambil membersihkan bajuku yang agak kotor gara gara terjatuh tadi , Aku benar benar  malu sama Ray
“Gak ada yang luka kan Nona “ tanya Ray lalu jongkok melihat dengkulku yang agak lecet .
“Nggak apa pa kok , Cuma lecet sedikit “ jawabku menahan pedih di dengkulku
“Dengkul nona berdarah ,maafkan aku Nona , Ayo masuk kedalam aku obati “ Ray lalu menuntunku masuk ke istana , sesampainya di kamarku Ray menyuruhku duduk di tempat tidurku lalu mengambil kotak P3K di laci kamarku
“Aw..” Aku meringis ketika cairan anti seftik mengenai lukaku
“Tahan sedikit ya Nona , sebentar lagi selesai kok “ Dengan telaten Ray memasang perban di luka ku , aku memandangi Ray , Nella benar,  ternyata Ray adalah laki laki yang tampan . Ah aku mikir apa sich ? aku gak boleh jatuh cinta sama Ray , Aku kan udah punya tunangan , walaupun sampai sekarang aku gak tau gimana wajahnya .
“Sudah selesai Non “ ujar Ray merapikan peralatan P3K yang di gunakan untuk membalut lukaku
“Terima kasih , Ray “
“Sama sama “ Jawab Ray tersenyum sambil berlalu keluar dari kamarku .
                                Bintang bintang bertaburan di langit , aku memandang indahnya malam ini di teras kamarku , letak kamarku yang di lantai dua , buat rasanya langit tuh deket banget. Coba aku bisa menggapai bintang pasti seneng banget . Aku jadi inget kejadian siang tadi apalagi pas aku jatuh dari pohon , gak nyangka aku bisa sedeket itu sama Ray . Ray lagi ngapain ya sekarang ?. Aku melangkah masuk ke kamar ketika menyadari para nyamuk nyamuk mengganggu ketenanganku di teras . Aku merebahkan tubuhku ke atas tempat tidur dan mulai memejamkan mataku .
                                Cahaya matahari masuk ke sela ventilasi kamarku , cahaya matahari yang silau itu mengenai wajahku , membuatku terbangun dari tidurku. Dengan lunglai aku melangkah ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap siap untuk sekolah . Di bawah tampak Ray memanaskan mobil ketika aku melirik ke jendela kamarku .Dengan semangat aku melangkah ke kamar mandi dan mengguyur tubuhku dengan air .
“Sudah siap Nona Chen Chen ?” Tanya Ray saat aku melangkah keluar dari pintu istana , lagi lagi ia menyapaku dengan panggilan konyol itu , lama lama aku suka dengan panggilan itu.
“Iya donk ... “ Jawabku senang . Dengan senyuman terindah miliknya, Ray membukakan pintu mobil untukku .
“Nanti pulang sekolah temenin aku ke mall dulu ya Ray ?”  pintaku pada Ray yang terlihatfokus di belakang kemudi .
“Baik Nona Chen Chen “ Ray menerima permintaanku . Rencanannya hari ini aku dan Nella bakal ke mall nemenin Nella buat beli Accsesoris .
                                Di kelas Nella tampak duduk bergelut dengan buku PR nya , aku mendatangi Nella .
“Kamu napain Nella ?” Tanyaku penasaran
“Aku lagi buru buru nich buat PR, aku semalem kelupaan kalo ada PR” jawab Nella panik sambil terus mempercepat gerak pena nya
“Mmmm , kamu tuh udah kebiasaan gak pernah buat PR , yaudah nich , liat punya aku aja “ Aku mengeluarkan buku PR milikku agar Nella menyalinnya . Aku sich udah terbiasa ngeliat Nella ekskul pagi , maksudku buat PR . Alasannya lupa tapi sebenernya dia itu paling males buat PR.
“Hehehe , makasih ya Tuan putri “ Dengan senang hati Nella menyalin PR ku tanpa mikirin susah payah aku ngerjainnya semalem .   
Teng Teng Teng . Suara bel tanda pelajaran usai berdentang di penjuru sekolah . Aku dan Nella melangkah senang ke luar kelas , Di parkiran tampak Ray sudah menjemputku . Aku mempercepat langkahku  diikuti Nella di belakang .
“Kita ke mal dulu kan Non ?” Tanya Ray membukakan pintu belakang mobil .
“mmm iya donk Ray” jawab Nella kecentilan , padahal jelas jelas Ray bertanya ke aku
“iya “ jawabku tersenyum dan masuk ke mobil bersama Nella . Rencananya tadi aku pengen duduk di depan sama Ray , tapi gak enak sama Nella , masa ia harus duduk sendirian di bangku tengah.Tak terasa aku dan Nella sampai di mall yang kami tuju , aku dan Nella keluardarin mobil .
“Ray , ayo ikut aku “ Ajak aku pada Ray , daripada Ray bengong mendingan ikut keliling mall aja
“Gak usah Nona , aku tunggu di mobil aja “
“Ayo lah Ray ikut aja “ Nella membantuku merayu Ray , agar Ray mau ikut dengan kami
“Gak usah , kapan kapan aja Non “ Ray menolak tawaranku
“Mmm ya sudah kalo gitu , aku masuk dulu ya Ray “ Aku melangkah meninggalkan Ray
Memang bener apa kata orang yang namanya cewek kalo udah shopping pasti lupa waktu . udah hampir tiga jam aku dan Nella bergelutdi dalam mall . Macem macem tas yang berbeda merek udah memenuhi tanganku , begitu pun Dengan Nella . Tadi janjinya Cuma mau beli accssesoris tapi ujungnya beli baju , alasannya gak tertarik lagi buat beli accssesoris . Aku dan Nella memutuskan untuk pulang , lagian sepertinya hari udah sore , hampir jam empat sore . sesampainya di parkiran tampak Franz sudah menunggu Nella .
“Hai Franz ?” aku menyapa Franz karena sudah lama gak ketemu
“Hai juga , apa kabar ?” balas Franz
“Baik “
“Hel , aku duluan ya “ Nella berpamitan padaku
“iya .. hati hati ya “ jawabku tersenyum
“Duluan ya ,Hel” ujar Franz
“iya “ setelah mobil Franz melaju , aku melangkah ke mobilku , tapi aku tak melihat Ray . aku mengintip ke dalam mobil , tampak Ray tertidur pulas , aku memandang Ray , ternyata walaupun tidur Ray tampak manis . Aku merogoh handphoneku dan menelpon Ray , agar Ray terbangun dan membukakan pintu.Mendengar handphonenya  berdering , Ray terbangun dan menoleh ke arahku yang memandanginya dari luar kaca mobil. Dengan buru buru ia membukakan pintu mobil.
“Maaf tuan putri , aku ketiduran “ Ray tampak merasa bersalah dan langsung minta maaf padaku.
“Nggak apa apa kok Ray “ Aku melirik kearah dasbor mobil , aku melihat ada gantungan handphone berwarna pink hitam dan gantungannya yang berbentuk hati .
“Ini punya siapa Ray ?” aku meraih gantungan Handphone yang indah itu
“oh itu tadi pas lagi nunggu Nona , aku maen ke Games store dulu , ya iseng aja , eh ternyata aku dapet itu . Rencananya sich memang itu untuk tuan putri , apalagi warna pink hitam itukan warna kesukaan Nona “  Aku terkejut Ray yang baru tiga hari jadi pelayanku sudah tau warna kesukaanku
“Jadi ini untukku Ray ?”
“iya Nona , kita pulang sekarang , ada yang mau tunjukkin sama tuan putri”
“apa ?”
“SECRET !” Jawab Ray yang semakin membuatku penasaran
TARAAAAA ! Ray membuka mataku yang ia tutup dengan tangannya , aku terkejut sekaligus senang , sebuah rumah pohon yang indah adah di mataku.
“Aku buat ini supaya tuan putri gak takut jatuh lagi kalo naik ke atas “
“Makasih Ray “ Aku merasa seneng banget
“ Ayo Tuan putri kita naik ke rumah pohon yang baru milik tuan putri “
“He’em “ aku mengangguk setuju dan di bantu Ray naik ke rumah pohon yang Ray buatkan untukku . sesampainya di atas hembusan angin menyapaku , menggerak kan helaian rambutku dan membuat hatiku sejuk.
“Sekali lagi makasih ya Ray ,aku senang banget atas semua yang kamu kasih ke aku dari gantungan handphone ini sampai rumah pohon yang aku duduki sekarang “
“Sama sama Nona Chen Chen , anggap aja sebagai hadiah ulang tahun dariku Nona , hehehe”
“Ini bener bener hadiah ulang tahun yang special buatku “
“Nona bentar lagi malem , kita nikmatin matahari tenggelam dan bintang malem dari sini yuk ?” ajak Ray
“baik , aku mau “ Aku menyetujui ajakan Ray . Langit jingga terlihat indah di hadapanku , burung burung terbang kembali ke sarangnnya . mentari pun pulang ke peraduan dan digantikan oleh sang bulan dan jutaan bintang bintang yang indah .
“Nona Chen chen mungkin aku gak bisa selamanya buat Nona seneng kayak gini , Apa lagi sebentar lagi nona bakal ketemu sama jodoh Nona , aku harap tunangan Nona bisa buat Nona bahagia lebih dari yang aku lakuin ke Nona “ ujar Ray pelan
“Maksudnya ?”
“Ah gak apa kok , gak usah di pikirin “
***

                                Aku melangkah ke teras istana untuk berangkat sekolah , tapi sesampainya di depan aku tak menemui sosok Ray , Ray kemana ? Aku berlari kembali masuk kedalam , menemui papa dan mama yang masih duduk di meja makan .
“Pa , Ray kemana ?”
“Oh ya , Ray tadi pamit , dia mau pulang ,soalnya Ibunya sakit “ jawab mama tenang
“Iya , jadi sementara kamu di anter sama pak Joko “ ujar papa menimpali . Aku bener bener terkejut mendengar apa yang dikatakan papa dan mama . Aku berlari ke halaman belakang  , aku bener bener ngerasa kehilangan
“Rachel , kamu mau kemana ? kamu gak sekolah ?” tanya papa yang aneh dengan sikapku yang mendadak berubah
“Gak pa, Rachel gak enak badan “ jawabku sambil terus berlari ke halaman belakang dan langsung naik ke rumah pohon yang Ray hadiahkan untukku  . Kedatanganku disambut semilir angun yang sejuk , namun hembusan angin itu tak dapat menenangkan perasaanku . Aku menumpahkan air mataku yang sudah tak terbendung lagi. Aku segera meraih handphoneku yang di hiasi gantungan hati pemberian Ray dan tanpa buang wak tu aku segera menelpon Ray .
“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkaun , cobalah beberapa saat lagi “ terdengar suara operator yang memberitahukan bahwa nomor Ray sedang tidak aktif . Apakah ini maksud yang Ray katakan semalam ? Aku baru sadar kalu aku sayang sama Ray , dan aku yakin Ray merasakan hal yang sama sepertiku , aku berharap orang tua Ray cepat sembuh dan dapat kembali kesini , aku ingin Ray dapat menemaniku di hari ulang tahunku.
                                                Tak terasa pesta ulang tahunku akan di gelar nanti malam , sekarang tepat pukul tiga sore , aku di sibukkan dengan dandanan yang harus aku kenakan di pesta ulang tahunku nanti malam , Sebuah blouse perpaduan warna Pink dan Hitam telah mama siapkan untukku .Seharusnya aku bahagia , karena sebentar lagi aku akan bertemu dengan tunanganku yang selama ini aku nantikan . Namun aku gelisah , karna sampai detik ini Ray tak kunjung  pulang ke istana.
                                                Acara pun di mulai , setelah peniupan lilin dan pemotongan kue selesai , aku disuruh papa untuk menemui tunanganku di taman belakang.Dengan perasaan yang masih sedih aku melangkah ketaman belakang menemui tunangan ku . Tapi sesampainya disana aku tak menemukan tunanganku itu .
“Nona Chen chen “ Aku terkejut mendengar teriakan seseorang memanggil nama panggilanku yang hanya Ray menggunakannya. Aku menoleh keasal suara yang berasal dari rumah pohon itu
“Ray?” Aku tak percaya dengan apa yang ku lihat , Aku melangkah naik ke rumah pohon di bantu oleh Ray
“ Tampaknya Nona Chen chen tambah cantik saja “ Puji Ray dengan penampilanku , aku memandang Ray yang mengenakan jaz hitam yang sangat menawan yang membuatnya seperti anak seorang raja
“Kau jahat Ray !!” ujarku kesal karna Ray tega meninggalkanku begitu saja
“Apakah aku jahat jika aku adalah tunanganmu ?” Tanya Ray yang membuatku terkejut
“Ja.. jadi kau pangeran yang Papa tunangin ke aku ?” aku balik bertanya pada Ray
“Iya Nona Chen chen , Aku sengaja melakukan ini supaya kau mencintai aku dengan tulus , bukan dari paksaan “ Ray mencubit hidungku dengan gemas
“Benarkah itu ?”
“iya dan .... “ Ray tampak mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya
“Maukah kau menjadi istriku ?” Ujar Ray melamarku . Tanpa pikir panjang aku menjawab lamaran Ray
“Ya , aku mau “ Lalu Ray menyematkan cincin tanda cintanya ke jari manis tangan kananku , Aku langsung memeluk Ray dan menumpahkan airmata Haruku di pelukannya . Tak lama kemudian terdengar tepukkan tangan meriah dari bawah , aku melepaskan pelukan Ray , dan langsung menengok kebawah . Tampak Papa , Mama , Nella , Franz , orang tua Ray dan tamu undangan bertepuk tangan melihat aku dan Ray . Ray menggenggamku hangat , Aku melihat ke langit , tampak bulan dan bintang tersenyum kearahku dan Ray.
Selesai

1 komentar:

  1. novel n cerita nya keren dx :D
    http://resep-kehidupanku.blogspot.com/

    BalasHapus

Search

 
All About Satrio's Family Blogger Template by Ipietoon Blogger Template